Jiwa yang hidup dalam diri manusia selalu melihat apa yang sedang terjadi pada saat ini, tanpa mengetahui/melihat sesuatu selain dirinya (timeless-unity, here-now-oneness).
"Turun" pada realitas dimensi ruang dan waktu, jadilah kita manusia (Hu-man) yang hidup dengan/dalam badan-perasaan-pikiran kita seperti sekarang ini.
Deteksi terhadap kehidupan/kesadaran jiwa adalah pada kehidupan (mata) rasa kita (jantung/hati-nurani),karena rasalah yang mendeteksi apa yang sedang terjadi pada saat ini. Bukan terhadap pikiran, pikiran didisain untuk hidup dalam dimensi waktu - ruang, pendekatannya adalah terhadap "masa-depan" ciptaannya sendiri.
Kita/saya belajar untuk hidup dari "Rasa"....Rasa Hidup Sejati...Sumber Inteligensia Utama {The 1st source), dan pikiran/mind sebagai "the second"....bukan sebaliknya.
"Turun" pada realitas dimensi ruang dan waktu, jadilah kita manusia (Hu-man) yang hidup dengan/dalam badan-perasaan-pikiran kita seperti sekarang ini.
Deteksi terhadap kehidupan/kesadaran jiwa adalah pada kehidupan (mata) rasa kita (jantung/hati-nurani),karena rasalah yang mendeteksi apa yang sedang terjadi pada saat ini. Bukan terhadap pikiran, pikiran didisain untuk hidup dalam dimensi waktu - ruang, pendekatannya adalah terhadap "masa-depan" ciptaannya sendiri.
Kita/saya belajar untuk hidup dari "Rasa"....Rasa Hidup Sejati...Sumber Inteligensia Utama {The 1st source), dan pikiran/mind sebagai "the second"....bukan sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar