Pikiran yang melihat/mempersepsikan dirinya [aku-nya] dengan suatu bentuk-nama-rupa materi padat akan terpengaruh dengan sistem kepercayaan berbasiskan "cari aman/cari selamat" [survival based mind-body energy system] dengan berbagai variantnya antara lain :
- Fight or run [serang/pukul atau lari] energy system
- The concept of Hell or heaven [konsep neraka atau surga]
- Saviour-ship model of humanity [Model juru selamat manusia]
Kita, manusia adalah sebuah perjalanan sejarah panjang, hidup diplanet Bumi sudah lebih dari 10 ribu generasi. Otak/pikiran, sains dan teknologi sudah demikian maju berkembang, sudah tidak lagi mempersepsikan dirinya sebagai materi padat, nama, bentuk dan rupa 3 dimensi, melainkan sebagai suatu phenomena sistem hidup yang tersusun dari sesuatu yang sangat sangat halus [sub-sub atomik struktur] dimana materi terlihat sebagai lompatan-lompatan cahaya. Manusia kini terlihat bagai bentukan dari "Cahaya yang memadat atau kepadatan yang terbentuk dari cahaya" [Energetic light body]. Hal ini, sebenarnya bukanlah suatu penemuan baru umat manusia, jauh dari abad ke abad sebelumnya dalam tradisi sistem kepercayaan dikenal terminalogy :
- Kriya Yoga menyebutnya "Body of Bliss"
- The Kabala menyebutnya "Merkabah"
- The Vedanta menyebutnya "Super-conductive Body"
- Tibetan Buddhists nenyebutnya "Light Body"
- Taoism menyebutnya "Diamond/Jade Body"
- Tantra menyebutnya "Adamantine Body"
- Christianity menyebutnya "Glorified Body'
- Sufism menyebutnya "Supercelestial Body"
- Neo Platonism menyebutnya "Radiant Body"
- Catholics menyebutnya "Holy Flesh"
- Hermeticsm menyebutnya "Immortal Body"
- The Emerald Tablets menyebutnya "Golden Body"
Sains kini menyebutnya dengan "Bio-electric-magnetic Light Body".
[Secara lebih lengkap susunan/artisektur kesadaran individu manusia dapat dilihat di www.wingmakers.com/anatomyofindividuatedconsciousness.html]
Ini adalah masa transisi dimana umat manusia berubah secara kolektif dari "survival based mind-body energy system" ke paradigma "soul-mind energy system" [the wholeness paradigm of life], dimensi kesadaran dimana setiap individu menghayati hidup dan lingkungannya sebagai suatu kesatuan yang tak terpisahkan,yaitu sebagai suatu sistem aliran kesadaran yang memeluk semuanya dalan keterpaduan[coherency] dan harmoni. Hal ini bukanlah sebagai abstraksi atau konsep dari pikiran, tapi sungguh sebagai suatu yang alami/nyata. Pribadi yang hidup dan menghidupi lingkungannya pada posisi ini oleh Lyricus Teaching Order disebut orang yang telah hidup/dihidupi dan menghidupi lingkungannya dengan cahayaNya Sendiri [Living fromThe Rising/Energetic Heart or Quantum field/light within], menjadikan dia sebagai "satu sosok makhluk yang satu dalam semua, semua dalam yang satu" [to be One Entity or an Sovereign Integral Being].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar