Pertanyaan:
Mas Sony, sugeng enjang :)
saya mau tanya,
pernahkah anda melihat diri anda sendiri dalam bentuk bayangan yang sangat nyata sedang beraktivitas?
Saya tidak sedang tidur, hanya memejamkan mata setelah berdo'a. Saya lihat diri saya sendiri sedang mengambil seember air bening di sebuah sungai kecil/kolam yang banyak ikannya. Padahal rumah saya tidak dikelilingi sungai kecil atau kolam. Tapi semua tampak nyata, rumah saya dikelilingi kolam ikan nan jernih...
Apakah ini termasuk alam bawah sadar?
Seringkali terjadi begitu dan menjadi kenyataan di kemudian hari.
Makasih mas, GBU :)
Tanggapan:
Terima kasih Mbak Vierta atas pertanyaan yang bagus berdasarkan pengalaman spiritual yang dialami sendiri. ini sharing yang sangat menarik dan aktual. Akan saya tanggapi sejauh saya paham (artinya ini hanya suatu cara pandang saja).
Untuk melihatnya dari sisi rasional dan ilmiah, hal itu perlu dikaitkan dengan pengertian yang ada dalam fisika quantum yang mengatakan bahwa realita alam ini adalah tayangan holografis yang dilihat berdasarkan suatu sudut pandang kolektif oleh kesadaran-kesadaran yang bergetar pada frekwensi yang setara. Maka jika suatu kesadaran bergerak pada range frekwensi yang berbeda dari kesadaran lainnya akan melihat tayangan holografis yang berbeda.
Perbedaan frekwensi kesadaran itu kemudian menimbulkan citra-citra yang berlainan dalam apa yang disebut timeline (jalur garis waktu yang berbeda). Setiap soul pada prinsipnya memiliki alternatif jalur waktu yang bisa dilaluinya. Untuk mempermudah pengertiannya, kesadaran jiwa kita memiliki variasi kesadaran yang berjalan di berbagai timeline. Jika mengenal istilah "higherself" atau "diri sejati" maka itu berarti bahwa di balik kesadaran aku yang berpikir dalam tubuh ini ada kesadaranku yang hidup di atas diriku yang juga di atas versi-versi diriku yang berjalan di timeline berbeda-beda.
Dalam situasi peningkatan getaran bumi saat ini, sedang berlangsung peningkatan energi dan getarannya yang memungkinkan terjadinya fusi timeline, atau dengan kata lain waktu yang mengalami "collapse" sehingga tampak bersinggungan atau menyatu.
Tentunya tidak semua orang akan mengalaminya karena sekali lagi hal itu tergantung dari tingkat kesadaran atau getaran masing-masing soul. Seseorang yang kesadarannya makin bergeser bukan lagi sebagai kesadaran makluk fisik melainkan selaku makluk roh (spiritual) dan makin menyatu ke higherself-nya atau kesadarannya yang lebih tinggi, maka tidak mengherankan jika bisa melihat pengalaman versi-versi dirinya di timeline berbeda atau di masa datang maupun masa lalu.
Penyatuan kesadaran ini adalah apa yang disebut kesadaran multi dimensi, dan sebenarnya ini adalah kemampuan standar yang dimiliki oleh setiap jiwa/soul (dari 5D) sebelum jatuh ke dalam realitas dualitas (dengan ciri penilaian pemisahan baik-buruk) atau biasa disebut dunia bawah (realita 3D) yang kita jalani ini.
Manfaat dari kemampuan multi dimensi adalah bahwa kita mampu memproyeksikan ke depan pengalaman apa yang akan dipilih untuk dijalani, artinya, kita bisa menentukan pilihan yang tepat dan memastikan bahwa pengalaman ke depan adalah pilihan paling bijaksana sehingga dapat menjamin selalu menjalani pengalaman hidup yang membahagiakan. Manfaat lainnya adalah bahwa dengan cara itu suatu soul bisa melakukan koreksi-koreksi terhadap pengalaman-pengalamannya di masa-masa lalu dengan memasuki kesadaran masa lalunya (meng-"guide") past lives-nya; karena waktu adalah sekedar ilusi di dunia holografis atau "taman bermain" ini.
Banyak mungkin yang kurang menyadari apa artinya “pulang kembali ke rumah Tuhan”. Pada kenyataan yang sebenarnya adalah bahwa sebelum jatuh ke realitas 3D ini, kita semua memiliki rumah realitas holografis 5D, yang artinya selama ini sebagai soul yang hidup abadi, semua hanya sedang bermain-main di level kesadaran lebih rendah (3D) saja. Aspek realita holografis 5D memiliki kekhasannya berupa karakter cinta tanpa syarat dimana kesalahan-kesalahan perilaku yang membuat penderitaan tidak akan terjadi lagi, karena semua hidup dalam pola cinta kasih dan persaudaraan.
Terima kasih atas sharingnya, dan mohon izin sharing ini untuk saya buat dalam bentuk catatan, karena nampaknya akan sangat membantu banyak kawan-kawan yang lainnya.
rahayu... ^_^. ~ Sony H.Waluyo
Mas Sony, sugeng enjang :)
saya mau tanya,
pernahkah anda melihat diri anda sendiri dalam bentuk bayangan yang sangat nyata sedang beraktivitas?
Saya tidak sedang tidur, hanya memejamkan mata setelah berdo'a. Saya lihat diri saya sendiri sedang mengambil seember air bening di sebuah sungai kecil/kolam yang banyak ikannya. Padahal rumah saya tidak dikelilingi sungai kecil atau kolam. Tapi semua tampak nyata, rumah saya dikelilingi kolam ikan nan jernih...
Apakah ini termasuk alam bawah sadar?
Seringkali terjadi begitu dan menjadi kenyataan di kemudian hari.
Makasih mas, GBU :)
Tanggapan:
Terima kasih Mbak Vierta atas pertanyaan yang bagus berdasarkan pengalaman spiritual yang dialami sendiri. ini sharing yang sangat menarik dan aktual. Akan saya tanggapi sejauh saya paham (artinya ini hanya suatu cara pandang saja).
Untuk melihatnya dari sisi rasional dan ilmiah, hal itu perlu dikaitkan dengan pengertian yang ada dalam fisika quantum yang mengatakan bahwa realita alam ini adalah tayangan holografis yang dilihat berdasarkan suatu sudut pandang kolektif oleh kesadaran-kesadaran yang bergetar pada frekwensi yang setara. Maka jika suatu kesadaran bergerak pada range frekwensi yang berbeda dari kesadaran lainnya akan melihat tayangan holografis yang berbeda.
Perbedaan frekwensi kesadaran itu kemudian menimbulkan citra-citra yang berlainan dalam apa yang disebut timeline (jalur garis waktu yang berbeda). Setiap soul pada prinsipnya memiliki alternatif jalur waktu yang bisa dilaluinya. Untuk mempermudah pengertiannya, kesadaran jiwa kita memiliki variasi kesadaran yang berjalan di berbagai timeline. Jika mengenal istilah "higherself" atau "diri sejati" maka itu berarti bahwa di balik kesadaran aku yang berpikir dalam tubuh ini ada kesadaranku yang hidup di atas diriku yang juga di atas versi-versi diriku yang berjalan di timeline berbeda-beda.
Dalam situasi peningkatan getaran bumi saat ini, sedang berlangsung peningkatan energi dan getarannya yang memungkinkan terjadinya fusi timeline, atau dengan kata lain waktu yang mengalami "collapse" sehingga tampak bersinggungan atau menyatu.
Tentunya tidak semua orang akan mengalaminya karena sekali lagi hal itu tergantung dari tingkat kesadaran atau getaran masing-masing soul. Seseorang yang kesadarannya makin bergeser bukan lagi sebagai kesadaran makluk fisik melainkan selaku makluk roh (spiritual) dan makin menyatu ke higherself-nya atau kesadarannya yang lebih tinggi, maka tidak mengherankan jika bisa melihat pengalaman versi-versi dirinya di timeline berbeda atau di masa datang maupun masa lalu.
Penyatuan kesadaran ini adalah apa yang disebut kesadaran multi dimensi, dan sebenarnya ini adalah kemampuan standar yang dimiliki oleh setiap jiwa/soul (dari 5D) sebelum jatuh ke dalam realitas dualitas (dengan ciri penilaian pemisahan baik-buruk) atau biasa disebut dunia bawah (realita 3D) yang kita jalani ini.
Manfaat dari kemampuan multi dimensi adalah bahwa kita mampu memproyeksikan ke depan pengalaman apa yang akan dipilih untuk dijalani, artinya, kita bisa menentukan pilihan yang tepat dan memastikan bahwa pengalaman ke depan adalah pilihan paling bijaksana sehingga dapat menjamin selalu menjalani pengalaman hidup yang membahagiakan. Manfaat lainnya adalah bahwa dengan cara itu suatu soul bisa melakukan koreksi-koreksi terhadap pengalaman-pengalamannya di masa-masa lalu dengan memasuki kesadaran masa lalunya (meng-"guide") past lives-nya; karena waktu adalah sekedar ilusi di dunia holografis atau "taman bermain" ini.
Banyak mungkin yang kurang menyadari apa artinya “pulang kembali ke rumah Tuhan”. Pada kenyataan yang sebenarnya adalah bahwa sebelum jatuh ke realitas 3D ini, kita semua memiliki rumah realitas holografis 5D, yang artinya selama ini sebagai soul yang hidup abadi, semua hanya sedang bermain-main di level kesadaran lebih rendah (3D) saja. Aspek realita holografis 5D memiliki kekhasannya berupa karakter cinta tanpa syarat dimana kesalahan-kesalahan perilaku yang membuat penderitaan tidak akan terjadi lagi, karena semua hidup dalam pola cinta kasih dan persaudaraan.
Terima kasih atas sharingnya, dan mohon izin sharing ini untuk saya buat dalam bentuk catatan, karena nampaknya akan sangat membantu banyak kawan-kawan yang lainnya.
rahayu... ^_^. ~ Sony H.Waluyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar