Jumat, 28 Desember 2012

MEDAN HOLOGRAPHIC DAN REALITAS MULTI-DIMENSI

Pertanyaan:

Mas Sony, sugeng enjang :) 
saya mau tanya,
pernahkah anda melihat diri anda sendiri dalam bentuk bayangan yang sangat nyata sedang beraktivitas?
Saya tidak sedang tidur, hanya memejamkan mata setelah berdo'a. Saya lihat diri saya sendiri sedang mengambil seember air bening di sebuah sungai kecil/kolam yang banyak ikannya. Padahal rumah saya tidak dikelilingi sungai kecil atau kolam. Tapi semua tampak nyata, rumah saya dikelilingi kolam ikan nan jernih...
Apakah ini termasuk alam bawah sadar?
Seringkali terjadi begitu dan menjadi kenyataan di kemudian hari.
Makasih mas, GBU :)

Tanggapan:

Terima kasih Mbak Vierta atas pertanyaan yang bagus berdasarkan pengalaman spiritual yang dialami sendiri. ini sharing yang sangat menarik dan aktual. Akan saya tanggapi sejauh saya paham (artinya ini hanya suatu cara pandang saja).

Untuk melihatnya dari sisi rasional dan ilmiah, hal itu perlu dikaitkan dengan pengertian yang ada dalam fisika quantum yang mengatakan bahwa realita alam ini adalah tayangan holografis yang dilihat berdasarkan suatu sudut pandang kolektif oleh kesadaran-kesadaran yang bergetar pada frekwensi yang setara. Maka jika suatu kesadaran bergerak pada range frekwensi yang berbeda dari kesadaran lainnya akan melihat tayangan holografis yang berbeda.

Perbedaan frekwensi kesadaran itu kemudian menimbulkan citra-citra yang berlainan dalam apa yang disebut timeline (jalur garis waktu yang berbeda). Setiap soul pada prinsipnya memiliki alternatif jalur waktu yang bisa dilaluinya. Untuk mempermudah pengertiannya, kesadaran jiwa kita memiliki variasi kesadaran yang berjalan di berbagai timeline. Jika mengenal istilah "higherself" atau "diri sejati" maka itu berarti bahwa di balik kesadaran aku yang berpikir dalam tubuh ini ada kesadaranku yang hidup di atas diriku yang juga di atas versi-versi diriku yang berjalan di timeline berbeda-beda. 

Dalam situasi peningkatan getaran bumi saat ini, sedang berlangsung peningkatan energi dan getarannya yang memungkinkan terjadinya fusi timeline, atau dengan kata lain waktu yang mengalami "collapse" sehingga tampak bersinggungan atau menyatu.

Tentunya tidak semua orang akan mengalaminya karena sekali lagi hal itu tergantung dari tingkat kesadaran atau getaran masing-masing soul. Seseorang yang kesadarannya makin bergeser bukan lagi sebagai kesadaran makluk fisik melainkan selaku makluk roh (spiritual) dan makin menyatu ke higherself-nya atau kesadarannya yang lebih tinggi, maka tidak mengherankan jika bisa melihat pengalaman versi-versi dirinya di timeline berbeda atau di masa datang maupun masa lalu. 

Penyatuan kesadaran ini adalah apa yang disebut kesadaran multi dimensi, dan sebenarnya ini adalah kemampuan standar yang dimiliki oleh setiap jiwa/soul (dari 5D) sebelum jatuh ke dalam realitas dualitas (dengan ciri penilaian pemisahan baik-buruk) atau biasa disebut dunia bawah (realita 3D) yang kita jalani ini. 

Manfaat dari kemampuan multi dimensi adalah bahwa kita mampu memproyeksikan ke depan pengalaman apa yang akan dipilih untuk dijalani, artinya, kita bisa menentukan pilihan yang tepat dan memastikan bahwa pengalaman ke depan adalah pilihan paling bijaksana sehingga dapat menjamin selalu menjalani pengalaman hidup yang membahagiakan. Manfaat lainnya adalah bahwa dengan cara itu suatu soul bisa melakukan koreksi-koreksi terhadap pengalaman-pengalamannya di masa-masa lalu dengan memasuki kesadaran masa lalunya (meng-"guide") past lives-nya; karena waktu adalah sekedar ilusi di dunia holografis atau "taman bermain" ini. 

Banyak mungkin yang kurang menyadari apa artinya “pulang kembali ke rumah Tuhan”. Pada kenyataan yang sebenarnya adalah bahwa sebelum jatuh ke realitas 3D ini, kita semua memiliki rumah realitas holografis 5D, yang artinya selama ini sebagai soul yang hidup abadi, semua hanya sedang bermain-main di level kesadaran lebih rendah (3D) saja. Aspek realita holografis 5D memiliki kekhasannya berupa karakter cinta tanpa syarat dimana kesalahan-kesalahan perilaku yang membuat penderitaan tidak akan terjadi lagi, karena semua hidup dalam pola cinta kasih dan persaudaraan.

Terima kasih atas sharingnya, dan mohon izin sharing ini untuk saya buat dalam bentuk catatan, karena nampaknya akan sangat membantu banyak kawan-kawan yang lainnya.

rahayu... ^_^.  ~ Sony H.Waluyo

DNA Menentang Peristiwa Kebetulan


Saat ini matematika telah membuktikan bahwa peristiwa kebetulan tidak dapat berperan pada pembentukan informasi yang dikodekan di dalam DNA, jangankan pada molekul DNA yang terbuat dari jutaan pasangan basa. Probabilitas pembentukan secara kebetulan satu gen saja dari 200.000 gen yang menyusun DNA adalah begitu rendahnya, sehingga disebut mustahil pun masih terlalu lemah. Frank Salisbury, seorang ahli biologi evolusionis, mengemukakan pernyataan berikut tentang “kemustahilan” ini: Sebuah protein berukuran sedang dapat terdiri dari sekitar 300 asam amino. Gen DNA yang mengatur protein ini bisa memiliki 1000 nukleotida pada rantainya. Karena ada empat jenis nukleotida dalam sebuah rantai DNA, satu rantai dengan 1000 nukleotida dapat tersusun dalam 41000 bentuk. Dengan menggunakan sedikit ilmu aljabar (logaritma), kita dapat melihat bahwa 4^1000 = 10^600. (^ = simbol pangkat). Sepuluh dikali sepuluh sebanyak 600 kali menghasilkan angka 1 yang diikuti 600 angka nol! Suatu angka di luar kemampuan pemahaman kita.

Dengan kata lain, bahkan jika kita asumsikan bahwa semua nukleotida yang dibutuhkan ada pada sebuah medium, dan bahwa semua molekul kompleks dan enzim untuk menggabungkan mereka tersedia, kemungkinan bagi nukleotida ini tersusun dalam urutan yang diinginkan adalah 1 banding 4^1000, atau 1 banding 10^600. Singkatnya, probabilitas dari pembentukan secara kebetulan dari kode sebuah protein rata-rata dalam tubuh manusia pada DNA dengan sendirinya adalah 1 banding 1 diikuti oleh 600 angka nol. Ini bahkan berada di luar bilangan astronomis, yang pada praktiknya berarti probabilitas ‘nol’. Artinya, urutan sedemikian pastilah berada di bawah kendali dan pengetahuan dari kekuatan yang sadar dan bijaksana. Probabilitas hal ini terjadi melalui “kecelakaan”, “untung-untungan”, atau “peristiwa kebetulan” adalah nol. Coba pikirkan buku yang sekarang tengah Anda baca. Bagaimana pendapat Anda tentang seseorang yang mengklaim bahwa huruf-huruf (dengan menggunakan stempel cetak untuk setiap hurufnya) berkumpul secara kebetulan dengan sendirinya untuk membentuk tulisan ini? Nyata sekali bahwa ia ditulis oleh seorang yang memiliki kecerdasan dan kesadaran. Ini tidak berbeda dengan DNA.

Suatu proses penciptaan yang mustahil terjadi secara kebetulan dengan sendirinya...
DNA Menentang Peristiwa Kebetulan

Saat ini matematika telah membuktikan bahwa peristiwa kebetulan tidak dapat berperan pada pembentukan informasi yang dikodekan di dalam DNA, jangankan pada molekul DNA yang terbuat dari jutaan pasangan basa. Probabilitas pembentukan secara kebetulan satu gen saja dari 200.000 gen yang menyusun DNA adalah begitu rendahnya, sehingga disebut mustahil pun masih terlalu lemah. Frank Salisbury, seorang ahli biologi evolusionis, mengemukakan pernyataan berikut tentang “kemustahilan” ini: Sebuah protein berukuran sedang dapat terdiri dari sekitar 300 asam amino. Gen DNA yang mengatur protein ini bisa memiliki 1000 nukleotida pada rantainya. Karena ada empat jenis nukleotida dalam sebuah rantai DNA, satu rantai dengan 1000 nukleotida dapat tersusun dalam 41000 bentuk. Dengan menggunakan sedikit ilmu aljabar (logaritma), kita dapat melihat bahwa 4^1000 = 10^600. (^ = simbol pangkat). Sepuluh dikali sepuluh sebanyak 600 kali menghasilkan angka 1 yang diikuti 600 angka nol! Suatu angka di luar kemampuan pemahaman kita.

Dengan kata lain, bahkan jika kita asumsikan bahwa semua nukleotida yang dibutuhkan ada pada sebuah medium, dan bahwa semua molekul kompleks dan enzim untuk menggabungkan mereka tersedia, kemungkinan bagi nukleotida ini tersusun dalam urutan yang diinginkan adalah 1 banding 4^1000, atau 1 banding 10^600. Singkatnya, probabilitas dari pembentukan secara kebetulan dari kode sebuah protein rata-rata dalam tubuh manusia pada DNA dengan sendirinya adalah 1 banding 1 diikuti oleh 600 angka nol. Ini bahkan berada di luar bilangan astronomis, yang pada praktiknya berarti probabilitas ‘nol’. Artinya, urutan sedemikian pastilah berada di bawah kendali dan pengetahuan dari kekuatan yang sadar dan bijaksana. Probabilitas hal ini terjadi melalui “kecelakaan”, “untung-untungan”, atau “peristiwa kebetulan” adalah nol. Coba pikirkan buku yang sekarang tengah Anda baca. Bagaimana pendapat Anda tentang seseorang yang mengklaim bahwa huruf-huruf (dengan menggunakan stempel cetak untuk setiap hurufnya) berkumpul secara kebetulan dengan sendirinya untuk membentuk tulisan ini? Nyata sekali bahwa ia ditulis oleh seorang yang memiliki kecerdasan dan kesadaran. Ini tidak berbeda dengan DNA.

Suatu proses penciptaan yang mustahil terjadi secara kebetulan dengan sendirinya...

Sabtu, 22 Desember 2012

KESATUAN - KETERPADUAN - HARMONI [Unity-Coherency/Synchronize-harmony]

Kecerdasan Tuhan [Divine Intelligensia/The wholeness navigator] bekerja dengan memeluk semuanya dalam kesatuan - terpadu dan harmonis [unity-coherency/synchronize-harmony].

  1. Rasakan Kesatuan hidup - keterpaduan - keharmonisan segala sesuatu pada lingkungan hidup/Alam semesta ini.
  2. Seraya menghirup nafas perlahan-lahan seraplah kekuatan/kecerdasan  yang memadukan segala sesuatu tsb kedalam sistem hidup energi tubuh biologis-pikiran-perasaan anda.
  3. Pada jeda waktu nafas masuk - keluar [quantum pause] rasakan Kehadiran kekuatan Kesatuan-Keterpaduan-Harmony tersebut hadir pada ruang personal  diri anda [tubuh aura atau tubuh medan listrik-magnit anda =your personal electro-magnetic field]
  4. Seraya memancarkan hembusan nafas anda keluar perlahan-lahan visualisasikan bahwa kini/sepanjang hari ini anda beraktivitas dengan rasa kesatuan-keterpaduan-harmoni tersebut. Anda adalah Sumber dari Kesatuan-Keterpaduan-Harmoni tersebut, anda adalah pusat pancaran kehidupan sekitar anda, anda adalah pencipta dunia dan kehidupan anda.
  5. Lakukan hal tersebut dipagi hari sebelum melakukan aktivitas apapun, sekitar 10 - 30 menit dan lihat apa yang terjadi pada hidup anda hari itu.

Minggu, 18 November 2012

KUNDALINI IS A COMPLEX SYSTEM OF ENERGY MANIPULATION.


Kundalini is a complex system of energy manipulation within the human instrument

culminating in enlightenment of the mind. It is a system of ascension where a teacher
who knows how to activate the kundalini helps the student orchestrate their chakra or
energy system. Well, what is energy? In the dimensions of the Sovereign Integral there is no energy. There is no fluctuation of energy. There is no yin-yang of energy. Energy is a concept of the mind. So those who spend endless hours working with energy, where has it taken you? Energy exists in the HMS. It is real in the physical world. It is indisputably a part of the human instrument, and yet, the Sovereign Integral is constant, aware, awake, observant, alive, infinite, and, as odd as it may seem, it is not energy. It is not of energy. It does not require energy. It is not existent because of energy. Before there was energy there was the Sovereign Integral. Before there was a Human Mind System, there was the Sovereign Integral." - (Camelot interview with James)

Sabtu, 20 Oktober 2012

Script from PROJECT CAMELOT interview James

From the very beginning, the insight of the Sovereign Integral is a reflection of the era in which we live. As First Beings, the Sovereigns created a mind – a vessel in which separation could occur – and from that moment, individuality was born. Over billions upon billions of years, the Sovereigns of the Mind, created the universe as we know it. They created the dimensions of the higher mind, and this mind creation gradually manifested creations of a lower mind. It was within the vibratory field of the lower mind that the Sovereigns began to lose their memory of their existence as First Beings. They would look at the worlds of creation and wonder, “Who created this universe? Who was behind this magnificent and magical world?” And yet it never occurred to the Sovereigns that it was they who created the universe, and whose very reflection is Nature itself. And so the Sovereigns began to create a God – or the concept of a Supreme Being – as the one 
behind creation. God was the creator of all in Nature throughout the multiverse, and Sovereigns became diminished of power, and their sense of responsibility to Nature was also reduced. This concept of God, separate from us, was thus born. As Sovereigns divided into races of interdimensional beings, they developed a near-infinite diversity of creations, only the
tiniest fraction of which is known to humanity through symbols and fragments of stories, and most of these, if they are even remembered, are not believed anymore, as the rational mind has emptied these stories into the wastebasket of mythology. Then, Anu’s forefathers appeared, and with them, the creation of the human instrument began. Though it was crude, when compared to modern-day humans, the human instrument of this era was nonetheless brilliantly conceived. - (Project Camelot interview with James)





----------------------------------------------------------------------------------------------------


Pada permulaan zaman, the Sovereign Integral adalah refleksi dari pencerahan dimasa kini dimana kita hidup. Sebagai Makhluk Ciptaan Pertama, the Sovereign menciptakan pikiran - suatu wahana dimana keterpisahan dapat berlangsung - dan sejak saat itu, individuality pun lahir. Berjuta-juta tahun kemudian, the Sovereign of the Mind [Makhluk penguasa pikiran], menciptakan Alam Semesta seperti yang kita ketahui ini. Mereka menciptakan dimensi pikiran tingkat tinggi, dan pikiran tinggi ini secara gradual menciptakan lagi kreasi-kreasinya pada  pikiran tingkat rendah. Pada level getaran pikiran rendah inilah the Sovereign mulai kehilangan ingatannya sebagai  "Makhluk Pertama" [First Beings] yang diciptakan. Mereka melihat dunia dengan segala ciptaan ini dan heran, "Siapakah yang menciptakan alam semesta ini? Siapakah dibelakang ciptaan dunia yang indah dan ajaib ini ?"  Dan begitulah hal itu tak pernah dihubungkan dengan The Sovereign bahwa merekalah yang mencipta alam semesta ini, yang sebenarnya juga adalah refleksi dari Jati Dirinya mereka sendiri. Dan kemudian the sovereign mulai menciptakan Tuhan - atau suatu konsep dari sesuatu yang Maha - sebagai sesuatu yang berada dibalik penciptaan ini. Tuhan adalah pencipta segala sesuatu, alam semesta ini beserta segenap isinya. Maka kemudian the Sovereign pun mulai berkurang kekuasaannya/kekuatannya, dan begitu juga perasaan untuk bertanggung-jawab pada alam semesta ini pun mulai pudar. Maka konsep adanya Tuhan- pun kemudian telah memisahkan kita dari kesatuan kita dengan alam semesta. The Sovereign turun bergradasi [terbagi] dari beberapa ras dan makhluk-makhluk inter-dimensi dengan perkembangan jumlahnya yang hampir-hampir tak terbatas dalam kreasi dan keaneka-ragamannya. Hanya sedikit dari fraksi ini dapat diketahui oleh manusia lewat simbol-simbol dan hikayat-hikayat. Dan banyak dari hikayat-hikayat ini pun sudah tak dipercaya lagi, dimana pikiran-pikiran rasional kemanusiaan telah memasukkannya dalam kategory mithology. Kemudian Suhu/kakek-moyang Anu  muncul dan dengan mereka ciptaan human instrument-pun dimulai, walau kelihatannya Dia kasar/bengis tak dapat dipungkiri ciptaan manusia adalah suatu rencana/pemikiran yang briliant. [Interview dengan James oleh Project Camelot]

Kamis, 11 Oktober 2012

Posting [3]

Ketika pikiran mengidentifikasikan dirinya dengan
sesuatu yang diciptakan/didapatkan [bentuk,nama, rupa, pangkat/jabatan, profesi, posisi dst] jadilah ia ego-personal]. Ketika pikiran-perasaan [mind] mengidentifikasikan dirinya dengan "Sesuatu yang bukan diciptakan" jadilah ia "AKU Tuhan".

5-10-2012

-------------------------------------

Semar SemarQuantum
Syaitan [sat an] /Iblis [dia yang terusir/terpisah] adalah sesuatu yang membuat anda terpisah dari [rasa] kesatuan dengan segala sesuatu yang ada [=Tuhan/Allah/Oness/tawhid]. Muncul dalam diri manusia dengan sifat-sifat/pikiran/rasa yang memisah al: kemarahan, kebencian, kesombongan/tinggi-hati, iri/dengki, dendam. Unsur dasarnya adalah api yang dalam diri manusia muncul dalam sifat yang 'tak mau kalah" dan selalu merasa paling tinggi.
Sat an dan atau Iblis dimata saya bukanlah sesuatu yang harus dibenci/dikutuk. Pada satu sisi mereka 'membantu' manusia untuk merasakan perihnya rasa keterpisahan itu dan dengan demikian membangkitkan rasa 'kerinduan' untuk pulang kembali dari mana kita berasal (Oneness).
Secara paradoks Iblis menjadikan/mengorbankan dirinya sebagai contoh "apa sebenarnya tawhid itu.....


6-10-2012

Posting [2]

AKU Tuhan" [baca : Kesadaram hidup/kasih terhadap semua dalam semua] mencipta manusia untuk memakainya sebagai alat-Nya/partner-Nya/Co-creatorNya. Human instrument belajar bagaimana menyelaraskan getaran tubuh biologis-pikir-rasanya agar compatible dengan "AKU Tuhannya, demikian maka "AKU Tuhannya berintegrasi dengan aku-ego personalnya. Sehingga hanya ada Satu AKU yang Hidup dalam tubuhnya.

9-10-2012